Lakukanlah 4 Hal Ini Agar Mendapatkan Lailatul Qadar










Bulan Ramadhan merupakan bulan yang sangat dinanti-nantikan oleh seluruh umat Islam di seluruh penjuru dunia. Sebab bulan ini mendapat tempat khusus dalam ajaran Islam.
Dimana pada bulan ini seluruh ganjaran amal kebaikan dilipat gandakan, kasih sayang Allah ditumpahkan dalam sepuluh pertama bulan ini, pintu pengampunan dibuka lebar pada sepuluh kedua, dan pembebasan dari neraka diterapkan pada sepuluh ketiga.
Lebih-lebih pada bulan ini terdapat tamu agung yang akan datang, yaitu malam yang lebih baik daripada seribu bulan (Lailatul Qadar).
Tamu agung tersebut tentunya tidak akan datang kecuali kepada orang yang sudah siap menjemput kedatangannya, serta sudah mempersiapkan rumahnya untuk didatangi.
Sebuah ilustrasi dari tamu agung (Lailatul Qodar) yang akan datang adalah seorang presiden. Tentunya jika seorang ingin dikunjungi rumahnya oleh peresiden tersebut.
Maka haruslah datang menjemput dan menyampaikan bahwa rumahnya sudah siap untuk dikunjungi. Sedangkan yang dimaksud dengan rumah kita adalah hati kita.
Maka jelas, orang yang tidak berpuasa tidak akan dikunjungi rumahnya karena ia tidak datang ke bandara untuk menjemput. Begitu juga bagi orang yang datang ke bandara, namun rumahnya masih kotor dan belum disiapkan untuk didatanginya.
Lalu apa yang perlu dipersiapkan untuk menyambut bulan Ramadhan, dan apa yang harus dikerjakan ketika sudah berjumpa dengan bulan suci tersebut?
Mengenai hal itu Rasulullah SAW menjelang akhir bulan Sya’ban melalui khutbahnya yang sedkit panjang mengingatkan kepada para sahabat agar tidak lupa melakukan empat hal tersebut.
Rasulullah SAW berkhutbah:
أيها الناس قد أظلكم شهر عظيم مبارك شهر فيه ليلة خير من ألف شهر
فاستكثروا فيه من أربع خصال خصلتان ترضون بهما ربكم، وخصلتان لا غنى لكم عنهما؛ فأما الخصلتان اللتان ترضون بهما ربكم فشهادة أن لا إله إلا الله وتستغفرونه، وأما اللتان لا غنى عنهما فتسألون الله الجنة، وتعوذون به من النار (رواه ابن حزيمة)
“Wahai para manusia, telah datang kepada kalian bulan yang agung, penuh berkah, bulan di dalamnya terdapat mala yang lebih baik daripada seribu bulan (lailatu Qadar)
Maka perbanyaklah untuk melakukan empat hal, dua hal yan pertama (jika engkau melakukan) membuat Allah SWT ridha kepada kalian. Dan adapun dua hal yang terakhir ialah jangan sampai tidak dikerjakan.
Dua hal yang pertama yang membuat Allah ridha ialah yang pertama bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah (membaca syahadah) dan yang kedua memperbanyak istighfar.
Adapaun yang dua hal yang terakhir yang jangan sampai tidak dikerjakan ialah meminta surga dan meminta dijauhkan dari neraka.” (HR. Ibnu Huzaimah)
Berkaitan dengan pesan Rasulullah SAW di atas seorang pakar Tafsir Al-Qura’n Prof. Dr. Qurais Syihab menjelaskan dalam satu ceramahnya beliau mengatakan bahwa sebenarnya umat Islam sudah terbiasa melakukannya (membacanya) akan tetapi sebagian tidak paham akan maksudnya.
Empat hal itu sebenarnya sering dibaca oleh umat Islam ketika hendak berbuka dan setelah shalat witir yakni,
اشهد ان لااله الا الله استغفر الله نسألك رضاك والجنة ونعوذبك من سحطك والنار
“Saya bersaksi tidak ada tuhan selain Allah, saya memohon ampunan kepada Allah, kami meminta kepadamu ridha dan Surga dan memohon dijauhkan dari murkamu dan api Neraka”
Qurais Syihab menjelaskan bahwa arti dari syahadah ialah kita harus memperbaharui keimanan, menanamkan dalam hati serta keyakianan kita bahwa tidak ada Tuhan selain Allah.
Yang menguasi alam semesta ini serta yang mengatur seluruh kejadian dalam alam semesta ini, dari hal yang sangat kecil sampai pada hal sanagat besar.
Bahkan rumput yang menghijau dan daun yang jatuh itu tidak lepas aturan Allah SWT, baik aturan itu memalui sistem (sunnatullah) atau tanpa melalui sistem (inayatullah). Itulah arti syahadah  yang perlu ditanamkan. Hal itu selaras dengan apa yang diperintahkan Nabi SAW:
جددوا إيمانكم ، قيل يا رسول الله وكيف نجدد إيماننا ؟ قال أكثروا من قول لا إله إلا الله (رواه أحمد والحاكم والنسائي والطبراني)
“Perbaharuilah iman kalian, para sahabat bertanya ‘bagaimana cara kami memberbaharui iman kami wahai Rasulullah’? Rasul menjawab ‘Perbanyaklah membaca laa ilaaha illa Allah’.” (HR. Ahmad, Hakim, Nasa’i dan Thabrani)
Selanjutnya tentang istighfar, beliau menjelaskan bahwa yang dimaksud istighfar ialah hendaknya kita menyadari betapa banyak kesalahan yang telah kita perbuat namun Allah menutupinya.
Allah menyukai hamba yang selalu sadar akan kehinaannya dan tidak bangga terhadap apa yang dilakukannya, kita terlihat baik karena Allah menutupi keburukan kita, andai saja Allah membuka keburukan kita, maka tentunya orang lain tidak akan mau dengan kita.
Kemudian arti dari dua pesan terakhir Rasulullah SAW yaitu jangan sampai tidak meminta surga dan dijauhkan dari neraka, maksudnya adalah jangan sampai pada bulan Ramadhan tidak melakukan kebaikan sekecil apapun, sebab kebaikan sekecil apapun yang dilakukan di bulan Ramadhan akan membuahkan surga.
Begitu juga sebaliknya, jangan sampai tidak menghindari dosa sekecil apapun, bisa jadi dosa itu yang mengantarkan kita ke dalam neraka. Naudzubillah.
Itulah empat hal yang sangat subtantif yang perlu kita persiapkan untuk menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan. Sehingga pada bulan Ramadhan tidak hanya sekedar memperoleh lapar dan haus melainkan memperoleh sesuatu yang seharusnya. Wallahu A’lamu Binafsil Amri Wa Haqiqatil Haal.